setelah berfikir , mengkaji kasus dan mengkaji beberapa pustaka . saya menemukan beberapa fakta yang menarik .
rumusan masalah : bagaimana untuk mencapai KEBAHAGIAAN dalam hubungan RUMAH TANGGA . ?
sebelum itu saya memiliki sebuah cerita yang saya dapat saat pesantren kilat di SMA .
***
pada suatu hari .
ada seorang ibu yang memiliki anak kecil .
anaknya berumur 15 bulan .
tetapi anak itu sudah yatim .
karena ayahnya telah meninggal di medan perang .
seperti biasanya tiap pagi sang ibu pergi ke pasar untuk membeli bahan makanan .
anaknya ditinggal dirumah sendirian .
setelah bahan makanan dirasa cukup sang ibu pun beranjak kembali ke rumah.
namun beberapa ratus meter sebelum mencapai rumah .
sang ibu melihat api berkobar-kobar di rumahnya .
rumahnya terbakar .
sang ibu kemudian melemparkan seluruh belanjaannya .
ia berlari menuju rumahnya .
ia ingat bahwa anak satu-satunya masih ia tinggalkan di dalam rumah .
sang masuk kedalam kobaran api .
potongan potongan kayu yang terbakar menimpanya .
tapi sang ibu tetap meneruskannya .
akhirnya ia berhasil membawa anaknya keluar .
sang ibu bergegas menuju ke rumah sakit .
dengan perasaan yang panik .
sang ibu masuk ke dalam UGD
berteriak teriak mencari dokter .
"selamatkan anak saya . selamatkan anak saya dokter ! "
dokter pun bergegas menangganinya .
ibunya pun lega .
sang ibu duduk dan menghela nafas dengan mengucap syukur .
namun
ketika sang ibu melihat tubuhnya .
ia baru sadar
kalau dirinya juga terbakar .
tubuhnya terbakar dan terluka .
sang ibu pun pingsan .
***
mungkin ada banyak sekari moral value yang dapat kita ambil dari cerita tersebut .
tetapi disini saya akan mengerucutkan dengan memberikan pertanyaan .
" kapan sang ibu merasakan sakit ? "
sang ibu merasa sakit ketika ia mulai memikirkan dirinya sendiri .
jadi kesimpulannya adalah
seseorang itu merasa SAKIT ketika ia MEMIKIRKAN DIRINYA SENDIRI . dengan kata lain seseorang itu sakit ketika ia EGOIS .
dengan logika kebalikan .
seseorang akan BAHAGIA ketika ia memikirkan orang lain .
BACK TO THE TOPIC : bagaimana untuk mencapai kebahagiaan dalam hubungan rumah tangga . ?
1. kunci dari kebahagiaan yaitu dengan MENANAMKAN KONSEP
" ini bukan untuk saya tetapi untuknya, dan keberhasilan terbesar dari saya adalah membuatnya bahagia "
mengingat
seseorang akan bahagia ketika ia memikirkan orang lain .
jadi sebelum kita memulai sebuah hubungan kita harus memiliki komitmen bersama untuk menanamkan konsep tersebut .
dengan begitu pasangan tersebut akan saling membahagiakan .
dan otomatis mereka bahagia tanpa rasa keterpaksaan .
namun kesalahan yang sering terjadi adalah dalam sebuah hubungan yaitu
ketika kita berkonsep EGOIS .
" dia harus membahagiakan saya , karena itu kewajibannya . "
tentu dia akan merasa sakit dengan konsep seperti itu .
2. KEDUA BELAH PIHAK harus bersama-sama menanamkan konsep
karena jika hanya satu belah pihak saja yang berkonsep " ini bukan untuk saya tetapi untuknya, dan keberhasilan terbesar dari saya adalah membuatnya bahagia " itu hanya akan bertahan sementara .
memang awalnya hubungan mereka akan bahagia .
namun lama-kelamaan akan pudar .
yang berkonsep akan merasa letih dan lelah .
dan akhirnya berhenti .
itu terjadi karena ketidakseimbangan peran .
seseorang akan merasa diplekoto .
jadi kedua belah pihak harus menanamkan konsep tersebut .
dengan begitu kedua belah pihak akan merasa diuntungkan .
KESIMPULAN :
hubungan akan BAHAGIA jika hubungan itu SALING MEMBAHAGIAKAN .
BUKAN MENUNTUT untuk DIBAHAGIAKAN .
insyaalah teori ini dapat membawa kita menuju keluarga yang sakinah , mawadah warohmah .
namun ini hanya teori karena saya belum memipraktekan dalam kehidupan rumah tangga yang sesungguhnya .
semoga ini bermanfaat .
mungkin note ini bisa saya update saya tambah atau saya revisi sewaktu-waktu .
kritik dan saran sangat diharapkan .
jazakallahu khairan katshira .